Berita Kajen
Untuk Atasi Banjir Wonokerto, Bupati Pekalongan Perintahkan Tanggul Sungai Mrican Dijebol
Untuk Atasi Banjir Wonokerto, Bupati Pekalongan Perintahkan Tanggul Sungai Mrican Dijebol
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Guna mengurangi banjir di wilayah Kecamatan Wonokerto dan Wiradesa yang tak kunjung surut, Pemkab Pekalongan menjebol tanggul Sungai Mrican, yang berada di wilayah tersebut.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan, sudah dua hari ini tanggul Sungai Mrican dijebol.
Tanggul yang dibobol selebar dua meter dengan kedalaman 2 meter.
• Polisi Ungkap Hasil Penyelidikan Warga Jepang yang Ditemukan Tewas dalam Apartemen di Semarang
• Jembatan Antar Desa di Bantarbolang Pemalang Rusak Diterjang Banjir, Warga Tak Bisa Melintas
• Nurdin Halid Dianugerahi Gelar Kehormatan Seperti Habib Luthfi, Mahasiswa Unnes Demo: Tak Layak
• PSSI Tak Berdaya Larang Tarkam, Iwan Bule: Kompetisi Mandek, Pemain Butuh Makan
"Tanggul dijebol, ini dilakukan karena banjir yang saat ini terjadi di daerah Wonokerto, Wiradesa, dan Tirto sekitarnya disebabkan oleh air kiriman dari hulu yang curah hujan cukup tinggi," kata Bupati Asip, Kamis (11/2/2021).
Bupati Asip berharap dengan dijebolnya tanggul Sungai Mrican ini, banjir di daerah Wonokerto dan sekitarnya bisa teratasi dengan segera.
"Pintu Sungai Mrican ini masih dalam tahap pengerjaan dan untuk mengurangi beban volume air hujan, karena curah hujannya tinggi, maka kita akan buka tanggul Sungai Mrican," imbuhnya.
Namun dengan pembukaan tanggul Sungai Mrican ini pihaknya menghendaki pemerintah kecamatan setempat dapat menggerakan masyarakat untuk bekerja bersama-sama menutup kembali tanggul tersebut, apabila nanti debit air laut naik.
Karena bagaimana pun, tanggul Sungai Mrican tersebut harus ditutup kembali apabila kemungkinan akan terjadinya air rob masuk.
Sebab, bila tanggul yang dijebol tak segera ditutup, air laut yang naik akan kembali menggenangi wilayah tersebut.
"Saya sudah meminta kepada camat, nanti untuk bisa menggerakan masyarakat ketika terjadi rob untuk bisa kerja bakti guna menutup tanggul dahulu, dengan karung yang diisi material."
"Kemudian kalau robnya sudah turun akan kita buka lagi," tandasnya.
Selain itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa untuk mengatasi banjir di Kabupaten Pekalongan itu memerlukan dua cara yang harus dilakukan.
Pertama dengan pengendalian rob, dilanjutkan dengan cara yang kedua yaitu pompanisasi di kanan kiri tanggul.
Asip menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menyelesaikannya.
"Insyaallah dengan cara seperti itu, kita sudah mempunyai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait seperti BBWS, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk menanggulangi," tambahnya. (dro)
• Hati-hati, Jalur Sibelis Pekalongan Longsor, Kades Tenogo: Sebelumnya Ada Batu Besar Menggelinding
• Top 5 Destinasi Liburan Jelang Perayaan Imlek Versi tiket.com, Ada Klenteng Sam Po Koong Semarang
• Disebut Sudah Berstandar FIFA, Stadion Mochtar Pemalang Masih Butuh Rp45 Miliar untuk Fasiltias Ini