Berita Kudus
Siswa SMP di Kudus Tewas Kesetruk Listrik Jebakan Tikus, Begini Kata Pemilik Sawah
Siswa SMP di Kudus Tewas Kesetruk Listrik Jebakan Tikus, Begini Kata Pemilik Sawah
Laporan Wartawan Tribunpantura.com, Raka F Pujangga
TRIBUNPANTURA.COM, KUDUS - Seorang remaja bernama Noufal Saputro (15), siswa SMP Kelas IX meninggal dunia tersetrum jebakan tikus, di area persawahan Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Kamis (15/4/2021) sekitar pukul 18.00.
Korban diketahui merupakan warga Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus itu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian.
Ketua RW 1 Desa Gulang, Kuat Hadi menyampaikan, korban diketahui tergeletak tengkurap di atas tanah oleh seorang warga yang tengah melintas menggunakan senter.
Baca juga: Tugu Mobil di Jalan Pantura Pemalang, Simbol Potensi Laka Maut dan Black Spot Area
Baca juga: Antisipasi Pemudik Curi Start, Kades di Pekalongan Siapkan Posko Jogo Tonggo pada Akses Masuk Desa
Baca juga: Dermaga Apung Pantai Alam Indah, Spot Ngabuurit Asyik Warga Tegal, Farhan: Seru, tapi . . .
Baca juga: Terapis Pijat Bunuh Anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Dihukum Mati, PK Yulianto Ditolak MA
Kemudian, saksi melaporkan kepada pemerintah desa setempat dan melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Beberapa jam kemudian warga lainnya datang, dan pemilik sawah juga datang ke lokasi mematikan genset," ujar dia.
Lukito, pemilik sawah tersebut sengaja memasang jebakan tikus karena buah melonnya sudah mau panen.
"Biar melonnya tidak dimakan tikus, dipasangi jebakan tikus karena sudah mau panen," kata dia.
Namun pada tepian area persawahan itu sudah dipasangi lampu sebagai tanda bahaya jebakan tikus tersebut.
"Waktu di lokasi lampunya masih menyala, kalau biasa ke sawah pasti tahu itu tandanya ada jebakan tikus," ujar dia.
Menurutnya, berdasarkan keterangan keluarga korban sudah keluar rumah sejak pukul 15.00. Namun sampai magrib tidak pulang.
"Saya yang mengabari keluarga korban, katanya diajak teman-temannya dari jam tiga sore," ujarnya.
Korban dibawa ke Puskesmas Jepang untuk pemeriksaan medis, kemudian sekitar pukul 21.00 dibawa ke rumah duka.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Gulang, Aris Subkhan menjelaskan, jebakan tikus menggunakan listrik yang bersumber dari genset sudah menjadi hal yang lumrah di desanya.
Biasanya jebakan listrik untuk membunuh tikus itu dipasang menjelang masa panen agar petani tidak merugi.
"Biasanya memang di sini pakai listrik untuk memasang jebakan tikus. Makanya ada tanda lampu merah, mungkin korban tidak tahu," ujar dia.
Dia menduga, kejadian tersebut murni kecelakaan meskipun korban pergi bersama teman-temannya.
Biasanya, pada jam tersebut para remaja pergi ke sawah pada sore hari untuk mencari burung dan keong.
"Mungkin teman-temannya tidak tahu, atau tahu tapi karena takut terus lari kurang tahu juga. Memang saat kejadian hanya dia sendiri," ucap dia.
Sementara itu, Kapolsek Mejobo, AKP Cipto membenarkan informasi penemuan mayat remaja tersetrum listrik jebakan tikus di area persawahan.
"Benar ada kejadian itu, sekarang anggota masih di lokasi kejadian," ujar dia. (raf)
Baca juga: Keluh Kesah Tasrip, Larangan Mudik Bikin Pedagang di Jalur Pantura Batang Kian Merana
Baca juga: Pipa Pertamina di Blora Bocor, Minyak Tumpah Mentah ke Persawahan, Perusahaan Janjikan Ini
Baca juga: Hartopo Resmi Gantikan Tamzil Sebagai Bupati Kudus, Pesan Ganjar: Tak Nego Lagi Soal Lahan Hijau
Baca juga: Kejari Kajen Ekskusi 17 Kg Emas Senilai Rp5,6 M dari Pegadaian, Ternyata Barang Bukti Kasus Ini