Berita Slawi

Tidak Terpengaruh Pandemi, PAD Kabupaten Tegal Tetap Tumbuh pada Tahun Ini

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berlangsungnya Rakor Pengendalian Operasional Pendapatan (POP) Triwulan III Tahun 2020, di Aula Bappenda Kabupaten Tegal pada Kamis (26/11/2020) kemarin. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Memasuki akhir tahun 2020 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tegal sampai bulan Oktober mencapai 88,33 persen. Hasil realisasi ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 79,41 persen di periode yang sama.

Informasi itu disampaikan oleh Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Tegal Harjono, saat acara Rakor Pengendalian Operasional Pendapatan (POP) Triwulan III Tahun 2020, di Aula Bappenda Kabupaten Tegal pada Kamis (26/11/2020) kemarin.

"Dari target sebesar Rp 408,8 miliar, baru terealisasi Rp 361,1 miliar terhitung dari bulan Januari sampai dengan Oktober 2020," kata Harjono, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Asyik Museum di Jateng Bisa Dikunjungi Secara Virtual, Begini Caranya

Baca juga: 8 Pasien Corona Berstatus OTG Jalani Isolasi di Rusunawa Kota Tegal, Ini Pesan Wawali Jumadi

Baca juga: Update Kasus Corona di Kabupaten Tegal Jumat 27 November, Positif Covid-19 Tembus Angka 1.506 O

Baca juga: Kemenhub RI Tetapkan Regulasi Untuk Pesepeda, Harus Ada Lampu dan Bel

Harjono menyampaikan memasuki akhir tahun 2020 ini, untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum mencapai target supaya dapat berlari kencang dengan strategi dan caranya masing-masing. 

"Gunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk dapat mencapai target yang sudah ditetapkan," pesan Harjono.

Adapun OPD yang belum mencapai target salah satunya adalah Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, RSUD Suradadi, Dinas Perhubungan, Bappenda, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. 

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Edi Budiyanto, mengapresiasi kepada seluruh OPD yang terus bekerja keras mengejar target pendapatannya, meski pandemi belum juga usai. 

Dirinya menyadari, bahwa dalam situasi sulit ini banyak sektor yang terdampak pandemi.

"Sehingga hal ini cukup berpengaruh pada berkurangnya perolehan target pendapatan daerah kita yang secara umum terkontraksi oleh dua faktor, yaitu penurunan aktivitas ekonomi dan pemangkasan anggaran transfer ke daerah," jelas Edi.

Edi mengatakan, meskipun target pendapatan daerah Kabupaten Tegal tahun 2020 lebih rendah yaitu 7,55 persen dari pendapatan tahun 2019 lalu.

Tetapi pada triwulan yang sama periode Januari sampai Oktober targetnya lebih baik dari tahun lalu yaitu di angka 85,84 persen. 

Dirinya melanjutkan, di antara ketiga sumber pendapatan daerah tahun 2020, pendapatan daerah targetnya 1,18 persen lebih tinggi dari tahun lalu. 

Sementara untuk PAD berkurang 9,14 persen, dan dana perimbangan berkurang 11 persen dari tahun 2019.

Kendati demikian, menurut Edi, jika ditinjau dari proporsi PAD pasca perubahan APBD 2020 terhadap pendapatan daerah sesungguhnya tidak ada perubahan signifikan, karena masih dikisaran 15 persen.

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang 27 November Mengalami Penurunan Rp 2.000 Berikut Daftar Lengkapnya 

Baca juga: Sejak Ibadah Umrah Dibuka Kembali, Sebanyak 400 Lebih Jemaah Indonesia Telah Diberangkatkan 

Baca juga: Wawali Tegal Jumadi Imbau OPD Untuk Kelola Anggaran DIPA dengan Baik

Baca juga: Empat OPD di Cilacap Tutup Karena Belasan ASN Positif Covid-19

Di mana pada penetapan APBD 2020 lalu berada di angka 15,68 persen, setelah perubahan APBD 2020 menjadi 15,46 persen. 

Halaman
12