TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Ahmad Nur Kusuma Yuda atau akrab disapa Yuda pemuda yang sekujur tubuhnya dipenuhi tato menganggap hidupnya bak roller coaster.
Dulu dia menjalani hidupnya begitu keras di jalanan.
Kini, dia memilih menjalani hidup dengan tenang di Masjid Jami Al-Istiqomah Jalan Kusuma Wardani, Pleburan, Kota Semarang.
Bahkan, kini dia memiliki nama baru yang diberikan para ulama yakni Saad Al-Maliki.
Baca juga: Di Banjarnegara, Bayar Pajak Tahunan Kendaraan Bisa di Rumah Sakit
Baca juga: Masih Pandemi, Pemkab Banjarnegara Gelontor Rp 270 Miliar untuk Infrastruktur di Tahun 2021
Baca juga: Mengira Makan di Warung, Keluarga Ini Malu Setelah Sadar Ternyata Makan di Rumah Orang
Baca juga: Polisi Meringkus Pencari Harta Karun Gali Kuburan Orang
Nama tersebut diambil dari nama satu sahabat Rasulullah.
"Alasan saya memilih hijrah karena bosan hidup di jalanan."
"Hati selalu bertanya-tanya mau sampai kapan hidup terus di jalanan," ujarnya kepada Tribun-Pantura.com, Sabtu (9/1/2021).
Timbulnya rasa bosan itu, kata dia, muncul sebelum Bulan Ramadan tahun 2020.
Dia pun langsung menelepon pamannya di Semarang lantas mengutarakan niatnya untuk taubat dan memilih jalan hijrah.
"Saya anggap hal itu sebagai hidayah, Allah menuntun saja dan membuka hati saya," ungkapnya.
Dia melanjutkan, selepas mendapatkan hidayah itu.
Dia pun kembali dari Jakarta ke Kota Semarang.
Pasalnya, mulai dari Ayah dan keluarga intinya ada di Semarang.
"Di sini saya bantu urus Masjid, dari adzan sampai bersihkan Masjid," katanya.
Dalam tahap ini, ujar dia, perasaannya lebih tenang.