Opini

PCINU Inggris Raya: Perlu Skema Agar Khidmah Diaspora Santri Bisa Lebih Maksimal

Adanya permintaan Presiden Jokowi agar PBNU 'membawa pulang' Ainun Najib, dan para diaspora santri, agar khidmah untuk NU, ada hal yang jadi perhatian

Editor: Moch Anhar
DOKUMENTASI PRIBADI
Munawir Aziz, Sekretaris PCINU Inggris Raya 

TRIBUNPANTURA.COM - Terkait dengan permintaan Presiden Jokowi agar PBNU 'membawa pulang' Mas Ainun Najib, dan para diaspora santri, agar khidmah untuk NU, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan:

1. Presiden Joko Widodo yang mention nama Mas Ainun Najib sebagai representasi santri-santri profesional di luar negeri, ini membanggakan. Mas Ainun jelas santri tulen, profesional, yang khidmahnya luar biasa.

Di luar itu, ada ratusan santri-santri/Nahdliyyin yang saat ini belajar dan bekerja di luar negeri, yang mempunyai keahlian di berbagai bidang, baik data science, artificial intelligence, robotika, financial technology, dan berbagai keahlian lain.

Baca juga: PSIS Semarang Ingin Lawan Persik Kediri Momentum Pelampiasan usai Main Imbang dengan Persebaya

Baca juga: Relokasi Baru bagi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Johar Bakal Disiapkan di Seputaran Kanjengan

Bahkan, ada sebagian diaspora santri yang juga profesor dan berpengaruh di berbagai kampus internasional.

Beberapa praktisi juga menjadi experts di lembaga-lembaga internasional.

Mereka sebenarnya siap khidmah, dan sangat mau diajak berjuang bersama-sama untuk mengabdi ke NU dan Indonesia.

2. Untuk itu, PBNU sebaiknya dan sudah seharusnya menyiapkan skema agar khidmah bisa dilangsungkan dengan sistem digital yang terintegrasi.

Jadi, ada komando tugas, koordinasi project, dan kemudian tim-tim kecil antardiaspora santri yang saling mendukung untuk membantu satu inovasi yang disiapkan PBNU.

Kalau basic-nya tugas/project dengan tenggat waktu yang jelas dan koordinasi teknis yang rapi, maka di manapun khidmahnya akan memungkinkan.

Bisa jadi, timnya dari Singapura, Jepang, Jerman, Belanda, Inggris, Amerika, Australia, atau negara manapun.

Tapi, tetap dikomando dan diorkestrasi oleh PBNU.

Ainun Najib
Ainun Najib, praktisi teknologi informasi asal Gresik, Jawa Timur yang berdomisili di Singapura

3. Terkait pulang ke Indonesia atau tidak itu soal pilihan.

Para diaspora ini bisa jadi lebih baik dalam 5-10 tahun ini biar mengembara di berbagai negara, memaksimalkan networking sembari menapaki karir professional di berbagai bidang.

Toh, tetap bisa khidmah untuk NU dan Indonesia.

Asal target dan sistem koordinasinya jelas, komunikasinya rapi, dan baseline project-nya realistis dan do-able, para diaspora santri akan bisa menyesuaikan ritme untuk khidmah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved