Opini
PCINU Inggris Raya: Perlu Skema Agar Khidmah Diaspora Santri Bisa Lebih Maksimal
Adanya permintaan Presiden Jokowi agar PBNU 'membawa pulang' Ainun Najib, dan para diaspora santri, agar khidmah untuk NU, ada hal yang jadi perhatian
Sebagai contoh, diaspora India dan China di berbagai negara justru melebarkan sayap dan menapaki karir.
Mereka diminta berkontribusi, tanpa harus diwajibkan pulang.
Para diaspora ini tetap bisa berkarir dan bisa membantu negaranya.
Sesekali bisa pulang untuk koordinasi, tapi memang harus ada sebagian yang menguatkan networking di luar negeri.
4. PCINU Inggris Raya siap berkhidmah untuk transformasi digital dan inovasi PBNU saat ini dan mendatang.
Kami ada puluhan experts santri lintas bidang: sebagian profesor, sebagian peneliti ahli di kampus-kampus Inggris, sebagian praktisi di perusahaan-perusahaan internasional.
Begitu juga dengan PCINU lainnya.
Kalau didata secara serius, ada ratusan diaspora santri yang punya keahlian bidang sains, dan bidang-bidang lain, dan siap mengabdi.
Baca juga: Bupati Agung Serahkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung di Desa Karangsari dan Gambuhan Pemalang
Baca juga: Tersangka Pemilik Warung Pesta Miras Oplosan yang Tewaskan 9 Orang Buang Barang Bukti ke Sungai
Sosok Ainun Najib
Sebagai infromasi, sosok Ainun Najib ini lahir di Kabupaten Gresik pada 20 Oktober 1985.
Ia berprofesi sebagai praktisi teknologi di bidang data sains dan berada di Singapura.
Namanya ramai dibicarakan setelah Presiden Jokowi menyebut nama "Ainun Najib" saat pengukuhan kepengurusan PBNU 2022-2027.
Dalam sambutannya di pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-95 NU di Balikpapan, Senin (31/1), Jokowi awalnya berbicara soal potensi NU dapat membuat platform teknologi dalam bidang pendidikan.
Jokowi selanjutnya lantas bercerita soal sepak terjang Ainun Najib sebagai anak muda berbakat yang berkarier di perusahaan Singapura.
Kemampuan Ainun Najib di bidang sains dan teknologi sudah terasah sejak bersekolah di SMAN 5 Surabaya.