Berita Jepara

Dua Wisatawan Dicegah Otoritas Setempat ke Karimunjawa, Suroto: Hasil RDT Antigen Positif Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal Bahari Express tujuan Karimunjawa bersandar di Pelabuhan Penyeberangan Jepara, Rabu (30/12/2020).

TRIBUNPANTURA.COM, JEPARA - Dua wisatawan gagal menyeberang ke Karimunjawa karena hasil rapid diagnostic test (RDT) Antigen positif.

Kewajiban wisatawan untuk melakukan RDT Antigen diprediksikan juga membuat jumlah kunjungan pada saat Tahun Baru 2021 merosot hingga 60 persen dibandingkan tahun lalu.

Kabid Perhubungan Laut Dinas Perhubungan (Dishub) Jepara, Suroto‎ menyampaikan, merosotnya kunjungan tersebut diprediksikan karena adanya kewajiban untuk melakukan rapid diagnostic test (RDT) Antigen.

Baca juga: Karimunjawa Kembali Dibuka, Disporapar Jateng Bantu Sarana Protokol Kesehatan untuk Pelaku Usaha

Baca juga: FPI Dibubarkan Pemerintah, Rizieq Shihab Langsung Instruksikan Ini kepada Para Pengikutnya

Baca juga: Resmi, Tempat Wisata di Kabupaten Tegal Hanya Tutup 2 Hari, Tahun Baru Sudah Buka Kembali

Baca juga: BPS Catat Angka Kemiskinan di Kabupaten Tegal Tahun 2020 Naik Menjadi 8,14 Persen

"Semuanya wisatawan yang akan masuk ke Karimunjawa wajib melakukan Rapid Antigen‎," ujar Suroto, saat ditemui di Pelabuhan Penyeberangan Jepara, Rabu (30/12/2020).

Biaya untuk melaku‎kan RDT Antigen itu sebesar Rp250 ribu per orang, sehingga membuat sejumlah wisatawan menunda perjalanannya.

Wisatawan juga bisa melakukan RDT Antigen dari klinik kesehatan dengan masa berlaku 3 x 24 jam.

"Karena biaya lumayan juga yang harus mereka bayar selain tiket kapalnya."

"Memang ada sebagian yang memilih menunda, sebagian lagi ada yang tetap berangkat," ujar dia.

Kendati demikian, pihaknya ‎memastikan seluruh wisatawan yang akan menyeberang Karimunjawa hasil tesnya negatif.

Suroto bersama tim kesehatannya juga menemukan ada dua wisatawan yang gagal menyeb‎erang ke Karimunjawa karena hasil tesnya positif.

"Hasilnya rapid Antigen ini ‎lebih akurat, jadi yang hasilnya positif kami minta tidak menyeberang. Itu terjadi tanggal 25 dan 28 Desember 2020," ucapnya.

Pihaknya juga telah mengembalikan uang kepada wisatawan yang gagal berangkat ke Karimunjawa tersebut.

"Pilihannya dua, kalau positif dapat uang kembali jika sudah terlanjur membeli tiket."

"Kalau negatif kami akan memberikan tiketnya untuk menyeberang," kata dia.

Suroto menjelaskan, kewajiban rapid Antigen itu hanya berlaku bagi warga masyarakat dari luar wilayah Kabupaten Jepara.

"‎Bagi yang punya KTP Jepara tidak perlu rapid, cukup menunjukkan identitasnya saja," ucap dia.

Dia menambahkan, minimnya jumlah wisatawan tersebut membuat tidak ada tambahan pemberangkatan kapal cepat.

Berbeda pada tanggal 25 dan 27 Desember 2020 lalu terdapat tambahan pemberangkatan‎ dari Jepara menuju Karimunjawa.

"‎Kemarin ada tambahan pemberangkatan karena ada permintaan."

"Tapi untuk menjelang tahun baru ini tidak ada," ujar Suroto.

‎Kapasitas angkutan penumpang kapal Expres Bahari yang semula bisa menampung sebanyak 400 orang hanya diizinkan separuhnya.

"Yang diizinkan kapaitasnya baru setengahnya, ujar dia.

Sementara itu, Kapolres Jepara, AKBP Aris‎ Tri Yunarko melarang pelaksanaan perayaan Tahun Baru 2021 yang dapat menciptakan kerumunan.

Pihaknya akan menyiagakan petugas kepolisian di tempat-tempat wisata khususnya Taman Nasional Karimunjawa yang tetap beroperasi.

"Mengantisipasi peningkatan kasus covid-19, maka kami akan melakukan pembubaran jika terjadi kerumunan," ujar dia.

Pihaknya mengatakan, sudah melakukan imbauan kepada masyarakat dan wisatawan di Karimunjawa untuk tidak merayakan Tahun Baru.

Aris juga tidak segan untuk melakukan penegakan hukum jika ditemukan pelanggaran tersebut.

"‎Karimunjawa juga sudah diimbau untuk tidak melakukan kegiatan tahun baru," ujar dia.

Dia menyarankan agar masyarakat‎ tetap berada di dalam rumah saat proses pergantian tahun tersebut.

"Karena sedang pandemi begini maka tidak perlu merayakan ke luar, di rumah saja," ucap dia.

Menurutnya, jika masih ada wisatawan yang datang ke sejumlah tempat wisata yang ditutup saat pergantian tahun.

Pihaknya akan meminta wisatawan ‎yang datang untuk kembali lagi ke rumahnya masing-masing.

"Tempat wisata nanti akan dilakukan penutupan. Jika ada masyarakat yang masuk akan kami suruh balik kanan," tegasnya. (raf)

Baca juga: Puluhan Siswa SMP di Jepara Positif Covid-19 setelah Ikut Sekolah Tatap Muka, Ganjar: Tutup Wes

Baca juga: Cabai yang Diduga Dicat Bukan Hanya di Pasar Wage Purwokerto, Ditemukan di 2 Pasar Lain

Baca juga: Dokter Isolasi Mandiri Karena Covid-19, Bayi Meninggal di Rahim Ibu Diduga Terlambat Penanganan

Baca juga: Masih Ada Pekerja yang Belum Menerima Bantuan Subsidi Upah, Menaker Upayakan Pada Januari