Berita Batang
Dari Hobi Jadi Ladang Rezeki, Pengrajin Miniatur Asal Batang Raup Cuan hingga ke Vietnam
Ahmad Yusron, seorang pengrajin miniatur asal Batang, berhasil mengubah hobinya menjadi bisnis yang sukses hingga mancanegara.
Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Siapa sangka, hobi membuat mainan saat kecil bisa membawa seseorang meraih kesuksesan?
Ahmad Yusron, pemuda asal Desa Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, membuktikan bahwa passion bisa menjadi ladang rezeki.
Berawal dari kecintaannya pada miniatur kendaraan, Yusron kini menjelma menjadi seorang artisan miniatur yang handal.
Tangan kreatifnya telah menghasilkan berbagai macam miniatur, mulai dari truk, bus, pesawat, kapal, hingga mobil pribadi dengan detail yang mengagumkan.
Setiap karya Yusron seolah-olah merupakan replika sempurna dari kendaraan aslinya.
"Saya mulai serius membuat miniatur sejak 2016".
"Awalnya hanya untuk hobi, tapi lama-kelamaan banyak yang tertarik dan memesan," katanya, kemarin.
Baca juga: Mengejutkan, Wonomerto Farm di Batang Berdayakan Mantan Narapidana Kelola Peternakan Domba
Pandemi Jadi Momentum
Pandemi COVID-19 justru menjadi berkah tersendiri bagi Yusron.
Dengan banyaknya waktu luang di rumah, ia semakin fokus mengembangkan bakatnya.
Pesanan pun terus mengalir, bahkan hingga ke luar negeri.
"Selama pandemi, saya bisa lebih banyak bereksperimen dan meningkatkan kualitas produk," ungkapnya.
Tantangan dan Proses Pembuatan
Meski terlihat mudah, membuat miniatur dengan detail seperti karya Yusron membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.
Salah satu tantangan terbesar adalah perakitan elektronik.
"Jika ada kesalahan sedikit saja, bisa fatal akibatnya," kata Yusron.
Baca juga: Pembangunan Jembatan Gantung Desa Kranggan-Desa Kebumen Batang, Akses Baru untuk Warga
Proses pembuatan satu unit miniatur truk tronton bisa memakan waktu 2-3 bulan.
Sementara untuk miniatur standar, Yusron bisa menyelesaikan 2-3 unit dalam sebulan.
Menjangkau Pasar Internasional
Kualitas miniatur buatan Yusron telah diakui hingga mancanegara.
Karya-karyanya telah dikirim ke berbagai negara, termasuk Vietnam.
Di dalam negeri, peminatnya tersebar di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bali, hingga Papua.
"Saya sangat bersyukur dengan pencapaian ini. Ini semua berkat dukungan keluarga dan teman-teman," ujar Yusron dengan penuh syukur.
Baca juga: Pilkada Batang, Ini Upaya Paslon Faiz-Suyono Tekan Pengangguran Jika Terpilih
Harga Terjangkau, Kualitas Premium
Harga miniatur buatan Yusron cukup variatif, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Harga tersebut sebanding dengan tingkat kerumitan dan detail yang dihadirkan.
"Untuk yang standar, harganya lebih terjangkau. Tapi kalau yang sudah dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti sound engine dan remote control, harganya bisa lebih tinggi," jelasnya.
Kisah sukses Yusron membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kreativitas, hobi bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
Bagi para pemula yang ingin menekuni dunia miniatur, Yusron memberikan tips agar selalu berlatih dan terus belajar.
"Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.